9 Diantara Keutamaan Membaca Al-Qur'an

9 Diantara Keutamaan Membaca Al-Qur'an


Al-Qur'an adalah kitab suci milik umat islam. Dia adalah kalamullah dan sumber hukum pertama bagi umat Islam. Al-Qur'an juga adalah mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam sebagai pedoman hidup yang akan selalu membawa manusia ke jalan yang lurus. 

Membaca Al-Qur'an memiliki banyak sekali keutamaan diantaranya yaitu :

1. Mememiliki derajat yang mulia di sisi Allah

إِنَّ الهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ

"Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat beberapa kaum dengan kitab (Al-Qur'an) ini dan menghinakan yang lain."[HR. Muslim (no.269)].

Keutamaan membaca Al Quran memang begitu dahsyat. Ibadah yang satu ini tergolong dalam salah satu ibadah yang paling agung. Allah Subhanahu wata'ala sangat menyukai dan mencintai seorang muslim yang selalu membaca Al Quran.


2. Sebuah Perdagangan yang tidak akan pernah merugi

Allah subhanahu wata'ala berfirman :

اِنَّ الَّذِیْنَ یَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَ اَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَ اَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّ عَلَانِیَةً یَّرْجُوْنَ تِجَارَةً لَّنْ تَبُوْرَۙ(۲۹) لِیُوَفِّیَهُمْ اُجُوْرَهُمْ وَ یَزِیْدَهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖؕ-اِنَّهٗ غَفُوْرٌ شَكُوْرٌ(۳۰

"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan melaksanakan salat dan menginfakan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri." (Q.S. Fathir (35) : 29-30)

Dalam ayat ini Allah menjanjikan kepada ahlul Qur'an (Para pembaca Al-Qur'an yang mengamalkannya) pahala yang besar, dan Dia memberikan tambahan kepada mereka karunia yang tidak diketahui besarnya kecuali oleh Allah Subhanahu wata'ala. Sungguh beruntung orang-orang yang disifati sesuai dengan ayat tersebut.

Terkait dengan hal tersebut, Imam Qatadah rahimahullah berkata: "Mutharrif, jika membaca ayat ini, berkata: 'ini adalah ayat para qari.'" (Tafsir Ibnu Katsir III/554).

Imam Al-Qurthubi berkata tentang ayat di atas: "Ini adalah ayat para qari yang mengamalkan (isinya) dan memahaminya." (Tafsir Al-Qurthubi XIV/345).


3. Dapat Menjadikan Hati Lebih Tenteram

اَلَّذِیْنَ اٰمَنُوْا وَ تَطْمَىٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِؕ-اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىٕنُّ الْقُلُوْبُؕ(۲۸ 

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi Tenteram."

Al Quran ini bisa membuat hati si pembaca menjadi tentram. Penting bagi setiap muslim ketika dihantui rasa cemas, takut dan sedih untuk banyak-banyak mengingat Allah salah satu di antaranya yang paling mujarab adalah dengan membaca Al Quran ini. Membaca al-Qur’an termasuk juga di dalamnya zikrullah ini.


4. Memperoleh pahala yang berlipatganda

Ibnu Mas'ud radhiallahu anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

من قرأ حرفا من كتاب الله فله حسنة والحسنة بعشر أمثالها لا أقول الم حرف ولكن ألف حرف ولام حرف وميم حرف

"Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an maka baginya satu pahala, dan satu pahala itu dilipatgandakan menjadi sepuuh pahala. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf." (HR. At-Tirmidzi no.29).

5. Penyakit Bisa Sembuh dengan Membaca Al Quran

Ketika sakit sudah semestinya sebagai umat muslim untuk mencari obat penawarnya. Di antara obat yang manjur adalah dengan membaca Al Quran. Tentu ada cara tersendiri seperti dengan membaca Al Quran lalu ditiupkan ke air kemudian diminum.


6. Mendapatkan syafaat pada hari kiamat

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

اقرأوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعا لأ صحابه 

"Bacalah Al-Qur'an, sesungguhnya ia pada hari kiamat akan datang memberi syafaat kepada pembacanya." [HR. Muslim (No.804) dari Abu Umamah].


7. Memperoleh Kemuliaan

Orang yang membaca Al Quran akan memperoleh kemuliaan. Bagi seorang muslim yang juga menghafalkannya, memahami isi dari kandungan Al Quran serta mengamalkannya kelak dapat rahmat untuk memakaikan mahkota kepada kedua orang tuanya.


8. Sebagai kebaikan bagi pembacanya

Hal ini berlaku baik bagi yang sudah mahir maupun yang masih terbata-bata. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

الماهر بالقرآن مع السفرة الكرام البررة، والذي يقرأ القرآن ويتتعتع فيه وهو عليه شاق، له أجران 

"Orang yang mahir membaca Al-Qur'an maka dia bersama-sama dengan malaikat yang mulia dan taat, sedangkan yang membaca Al-Qur'an dengan terbata-bata dan merasakan kesulitan maka baginya dua pahala." [HR. Muslim (no.798) dari Aisyah].


9. Pencapaian anugerah yang lebih baik daripada harta dunia

Uqbah bin Amir radhiallahu anhu berkata:

 خَرَجَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ وَنَحْنُ في الصُّفَّةِ، فَقالَ: أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَومٍ إلى بُطْحَانَ، أَوْ إلى العَقِيقِ، فَيَأْتِيَ منه بنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ في غيرِ إثْمٍ، وَلَا قَطْعِ رَحِمٍ؟ فَقُلْنَا: يا رَسولَ اللهِ، نُحِبُّ ذلكَ، قالَ: أَفلا يَغْدُو أَحَدُكُمْ إلى المَسْجِدِ فَيَعْلَمُ، أَوْ يَقْرَأُ آيَتَيْنِ مِن كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، خَيْرٌ له مِن نَاقَتَيْنِ، وَثَلَاثٌ خَيْرٌ له مِن ثَلَاثٍ، وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ له مِن أَرْبَعٍ، وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ الإبِلِ 

"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam keluar dan kami berada di Shuffah saat itu, lalu beliau bersabda: 'Siapa diantara kalian yang suka setiap hari pergi ke lembah Buth-han atau lembah Aqiq kemudian pulang membawa dua unta yang gemuk tanpa berbuat dosa dan tanpa memutuskan hubungan silaturahim?'

Kami menjawab: 'Wahai Rasulullah, kami menginginkan hal tersebut.'

Beliau bersabda:'Tidakkah salah satu diantara kalian pergi ke masjid kemudian mempelajari atau membaca dua ayat dari kitabullah sebab hal itu lebih baik baginya daripada mendapatkan dua unta, tiga ayat lebih baik daripada 3 unta, 4 ayat lebih baik daripada 4 unta, dan dari sekian jumlah ayat maka itu lebih baik daripada sekian jumlah unta.'" [HR. Muslim (no.803) dan Ibnu Hibban (no.115)].