Tadabbur ayat romantis

Tadabbur ayat romantis


Tadabbur kali ini agak baper dikit dan ada romantis tingkat mulia nan agung karena diabadikan dalam Al-Qur`an.


Dia berlari menuju Madyan, dalam keadaan takut karena kuatir dikejar orang akibat dia telah menyebabkan kematian seseorang di sana meski dia tidak bersalah. Sesampainya di negeri yang dia tuju dia lihat kehidupan, orang-orang pada berkerumun di sumur memberi minum ternak mereka.


Lega, karena sudah ada kehidupan sementara perut lapar tak terhingga, berlari ribuan kilometer menempuh pada pasir antara Mesir ke wilayah yang sekarang jadi perbatasan Arab Saudi dengan Yordania.


Tapi tiba-tiba matanya tertumbuk ke dua orang wanita yg malah menghalau kambing mereka biar jangan dulu ke sumur itu. Lho, kenapa dengan mereka berdua, orang lain pada memberi minum kambingnya kok mereka malah menghalau kambingnya jangan ke sumur itu.


Feeling kelelakian yang tak bisa melihat ada wanita yang terlihat butuh bantuan pun beraksi. "Ada apa dengan kalian?" Tanyanya.

Mereka pun menjawab dengan penuh prihatin:

لَا نَسْقِي حَتَّى يُصْدِرَ الرِّعَاءُ وَأَبُونَا شَيْخٌ كَبِيرٌ


Saya pun ketika membaca ayat ini mata berkaca membayangkan perjuangan kedua anak gadis ini dan keadaan ayah mereka.


Sungguh jawaban ini makin membuat gelora ingin menolong yang merupakan fitrah setiap insan dan naluri setiap pria (bukan dalam arti negatif, tapi memang itulah fitrah) makin membara.


Dua wanita muda, terpaksa turun mengembala kambing, karena bapak mereka sudah tua dan renta tak lagi bisa kuat mengembala. Semoga Allah memberkahi yang hanya memiliki anak perempuan tanpa ada anak lelaki yang kuat tenaga. Mereka hanya berharap sisa tumpahan bekas minum kambing orang, itulah yang mereka minumkan kambing mereka. Yah tentu ngga cukup dong, bisa kurus lama-lama kambing mereka.


Kenapa mereka hanya bisa mengambil sisa minuman orang dan tak mampu menimba ke sumur? Ternyata ada batu besar penutup sumur yang hanya bisa diangkat 10 orang pria dewasa.


Tapi dia mampu mengangkat batu itu sendirian. Wow kebayang bagaimana kedua gadis yang ditolongnya tadi mungkin melongo melihat kekuatan orang asing yang mungikn satu-satunya peduli keadaan mereka saat itu.


Sudah peduli kuat lagi bahkan kalau sekarang ala superman, mengangkat sendirian batu yang biasanya hanya mampu diangkat 10 orang. Secara umum pasti perasaan pun tak menentu dan itu masih dalam koridor fitrah yang suci.


Setelah selesai kedua gadis ini langsung pulang dengan cepat dan tentunya masih menyimpan perasaan tak menentu sebagaimana layaknya gadis ketemu pria asing yang PEDULI pada mereka dan kekuatannya luar biasa. Jantan banget dah.


Melihat mereka pergi diapun hanya bisa besandar di bawah pohon berdaun hijau nan lebat sambil mengucap lirih:

رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ

(Sengaja saya tidak terjemahkan supaya yang mau ikut tadabbur ambil mushaf terjemahannya dan makin dekat dengan Al-Qur`an)


Para ahli tafsir seperti yang ada dalam tafsir Ath-Thabari mengatakan dia hanya butuh makan karena berhari-hari kelaparan, dia minta kepada Allah, ya Allah, betapa aku sangat butuh makan saat ini.


Nah beberapa ahli tafsir mengatakan itu sempat didengar oleh kedua gadis tadi, tapi mereka juga tak berani berbuat banyak, karena kan perasaan masih tak menentu, ini orang asing lho.


Di saat dia hanya bisa terpekur di bawah pohon itu tiba-tiba tak disangka:

فَجَاءَتْهُ إِحْدَاهُمَا تَمْشِي عَلَى اسْتِحْيَاءٍ


Stop, kalau tadi bikin baper para wanita, nah ini bikin baper para pria. wanita baper dengan pria peduli yang kuat, pria akan baper dengan wanita yang malu-malu. Bagaimana sikap malu tersebut, sepertinya ahli tafsir salaf sepakat yaitu menutup wajahnya dengan gamisnya. Artinya biasanya tidak begitu, tapi kali ini begitu karena ada perasaan malu.


Ada apa dia datang lagi, apa perlu bantuan lagi? Eh ternyata dia mengabarkan:

إِنَّ أَبِي يَدْعُوكَ لِيَجْزِيَكَ أَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَنَا


Alhamdulillah berarti ada sedikit kesempatan buat sekedar makan.

Ok, baik, aku akan ikut ke rumahmu menemui ayahmu" begitulah rekaan dialognya mungkin.


Maka berjalanlah sang gadis dan dia mengikutinya di belakang. Tapi hembusan angin membuat pakaian sedikit membentuk tubuh, maka dia pun berkata, "Maaf dek, kamu berjalan di belakang saja, biar aku yang di depan, dan tolong tunjukkan saja ke mana arah jalannya."


Dalam satu riwayat dari Ibnu Ishaq dia mengatakan, "Kami tidak mau melihat punggung wanita."


Sesampai di rumah dan dijamu serta bercerita sang gadis yang menjemputpun bersaran kepada ayahnya yang juga seorang Nabi Allah ini:

يَا أَبَتِ اسْتَأْجِرْهُ إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْأَمِينُ


Dari mana tahunya kuat dan amanah?

Bagaiman tidak kuat, batu yang biasanya diangkat sepuluh orang dia sendirian aja yang ngangkat.

Bagaimana tidak amanah, aku berjalan di depan saja dia tak mau melihat dari belakang. Karena kalau sudah menikmati dari belakang berarti tidak amanah.

Begitulah kira-kira rekaan dialognya.


Akhirnya dapat bonus dari pak tua sang Nabi Allah, 

إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أُنْكِحَكَ إِحْدَى ابْنَتَيَّ هَاتَيْنِ عَلَى أَنْ تَأْجُرَنِي ثَمَانِيَ حِجَجٍ


Selesailah kisah tahap pertamanya, dia menjadi menantu sang Nabi dan tentunya akan ditempa dan digembleng di rumah Nabiyullah ini juga sebelum dia sendiri juga akan diangkat menjadi seorang Rasul.

***

Oleh : Ustaz Anshari Taslim, Lc

__________________________________________

Tags :

Tadabbur surat Al-Qashash ayat 23-27

Kisah nabi musa mendapat jodoh

kisah dua wanita dan nabi Musa

Ustadz Anshari Taslim

romantis ala rasulullah

kata romantis nabi muhammad

berapa istri nabi muhammad

kisah romantis nabi muhammad dan khadijah

kisah romantis nabi muhammad dan siti aisyah

kata mutiara nabi muhammad kepada istrinya

panggilan sayang rasulullah kepada khadijah

kisah nabi muhammad

Tentang Rahmatan lil alamin

Tentang Rahmatan lil alamin

 



Al-Qur'an Surat Al-Anbiya ayat 107:

وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين

"Dan tidaklah Kami mengutusmu kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta. "


Ayat itu adalah ayat yang paling sering dipahami secara ngawur. Banyak orang menafsirkannya secara ugal-ugalan dengan akalnya yang bodoh, hawa nafsunya yang menyimpang, serta kecenderungan politiknya yang sesat.


Mereka tak mau merujuk kepada kitab-kitab tafsir. Juga tak mau bertanya kepada para ahlul ilmi yang terpercaya. Naasnya mereka sekadar berpedoman pada terjemahan. Kemudian mengklaim paham Islam, tahu kitabullah dan sunnah, serta menganggap diri lebih alim dari para ulama dan mufassirin.


Status sebagai presiden, menteri dan jenderal bukan garansi membolehkan bicara masalah agama. Agama ada ahlinya. Al-Quran perintahkan bertanya pada ahli agama ketika ada masalah yang tak dipahaminya.

فاسألوا أهل الذكر إن كنتم لا تعلمون

"Maka bertanyalah kepada ahludz-dzikri jika kamu tidak tahu."


Menurut Imam Ibnu Hazm Al-Andalusi bahwa ahludz-dzikri adalah orang yang ahli tentang Al-Quran dan As-Sunnah.


Kembali pada ayat di atas. Ibnu Abbas rodhiyallaahu 'anhu berkata:


تمت الرحمة لمن آمن به في الدنيا والآخرة ، ومن لم يؤمن به عوفي مما أصاب الأمم قبل


"Rahmat secara sempurna didapatkan oleh orang yang beriman kepadanya baik di dunia dan di akhirat. Dan barangsiapa yang tidak beriman kepadanya maka ia dimaafkan dari hukuman-hukuman yang biasa menimpa umat-umat dahulu. "


Itulah yang dimaksud dengan rahmat. Salah bila ayat itu dipahami kaum muslimin tak boleh amar makruf nahi munkar; tak boleh mengatakan kalimatul haq pada penguasa lalim, tak boleh jihad pada musuh yang menistakan agama dan simbol-simbol sakralnya.


Imam Ath-Thobari mendukung pendapat Ibnu Abbas tersebut. Beliau berkata:

وأولى القولين في ذلك بالصواب القول الذي رُوي عن ابن عباس ، وهو أن الله أرسل نبيه محمدا صلى الله عليه وسلم رحمة لجميع العالم ، مؤمنهم وكافرهم . فأما مؤمنهم فإن الله هداه به ، وأدخله بالإيمان به ، وبالعمل بما جاء من عند الله الجنة. وأما كافرهم فإنه دفع به عنه عاجل البلاء الذي كان ينـزل بالأمم المكذّبة رسلها من قبله


"Dan dari dua qoul (pendapat) tentang itu, yang lebih layak dipandang benar adalah qoul yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas. Yaitu bahwa Allah telah mengutus nabi-Nya Muhammad sholllaahu 'alaihi wasallam kepada semua alam (manusia) baik mukminnya maupun kafirnya. Adapun yang mukminnya maka sesungguhnya Allah telah memberi hidayah padanya melalui Rosulullah sholllaahu 'alaihi wasallam serta memasukkan iman kedalam hatinya melalui pengutusannya dan memasukkannya ke dalam surga dengan mengamalkan apa-apa yang ia bawa dari sisi Allah. Sedangkan yang kafirnya maka Allah menolak dari mereka siksaan yang disegerakan di dunia sebagaimana selalu ditimpakan pada umat-umat dahulu yang mendustakan rosul-rosul yang diutus pada mereka."


Syaikh Muhammad Rosyid Ridho dalam Tafsir Al-Manar mengatakan:

وَمَا كَانَ مِنْ شَأْنِ اللهِ تَعَالَى وَسُنَّتِهِ ، وَلَا مِنْ مُقْتَضَى رَحْمَتِهِ وَلَا حِكْمَتِهِ ، أَنْ يُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ أَيُّهَا الرَّسُولُ فِيهِمْ ، وَهُوَ إِنَّمَا أَرْسَلَكَ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ ، وَنِعْمَةً لَا عَذَابًا وَنِقْمَةً ، بَلْ لَمْ يَكُنْ مِنْ سُنَّتِهِ أَيْضًا أَنْ يُعَذِّبَ أَمْثَالَهُمْ مِنْ مُكَذِّبِي الرُّسُلِ وَهُمْ فِيهِمْ ، بَلْ كَانَ يُخْرِجُهُمْ مِنْهُمْ أَوَّلًا كَمَا قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ


"Dan bukan termasuk ketetapan Allah dan sunnah-Nya, serta tuntutan rahmat dan hikmah-Nya, Dia mengadzab mereka sedangkan kamu wahai rosul ada di tengah mereka. Tak lain Dia mengutusmu sebagai rahmat bagi alam semesta serta nikmat bukan adzab dan kemurkaan. Dan bahkan bukan termasuk sunnah-Nya pula Dia mengadzab orang-orang yang seperti mereka dari kalangan yang mendustakan para rosul sedangkan para rosul itu ada di tengah mereka. Bahkan Dia mengeluarkan para rosul itu dari tengah mereka dulu sebagaimana qoul Ibnu Abbas."


Sekali lagi, ayat itu tak menafikan jihad pada musuh, menegakkan amar makruf nahi munkar, mengucapkan kalimatul haq pada penguasa lalim, dan menegakkan hukum hudud.


Rahmat Allah yang paling besar adalah ketika orang dijadikan muslim dan melaksanakan petunjuk Allah Ta'ala dan rosul-Nya sholllaahu 'alaihi wasallam.

***


Oleh : Ustaz Hafidin Achmad Luthfie, Lc


_____________________________________________

Tags :

rahmatan lil alamin artinya brainly

rahmatan lil alamin adalah gelar untuk

rasul sebagai rahmatan lil alamin artinya

rahmatan lil muslimin artinya

islam sebagai agama rahmatan lil 'alamin artinya

nabi muhammad sebagai rahmatan lil alamin artinya

pengertian islam rahmatan lil alamin

contoh rahmatan lil alamin

9 Diantara Keutamaan Membaca Al-Qur'an

9 Diantara Keutamaan Membaca Al-Qur'an


Al-Qur'an adalah kitab suci milik umat islam. Dia adalah kalamullah dan sumber hukum pertama bagi umat Islam. Al-Qur'an juga adalah mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam sebagai pedoman hidup yang akan selalu membawa manusia ke jalan yang lurus. 

Membaca Al-Qur'an memiliki banyak sekali keutamaan diantaranya yaitu :

1. Mememiliki derajat yang mulia di sisi Allah

إِنَّ الهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ

"Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat beberapa kaum dengan kitab (Al-Qur'an) ini dan menghinakan yang lain."[HR. Muslim (no.269)].

Keutamaan membaca Al Quran memang begitu dahsyat. Ibadah yang satu ini tergolong dalam salah satu ibadah yang paling agung. Allah Subhanahu wata'ala sangat menyukai dan mencintai seorang muslim yang selalu membaca Al Quran.


2. Sebuah Perdagangan yang tidak akan pernah merugi

Allah subhanahu wata'ala berfirman :

اِنَّ الَّذِیْنَ یَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَ اَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَ اَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّ عَلَانِیَةً یَّرْجُوْنَ تِجَارَةً لَّنْ تَبُوْرَۙ(۲۹) لِیُوَفِّیَهُمْ اُجُوْرَهُمْ وَ یَزِیْدَهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖؕ-اِنَّهٗ غَفُوْرٌ شَكُوْرٌ(۳۰

"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan melaksanakan salat dan menginfakan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri." (Q.S. Fathir (35) : 29-30)

Dalam ayat ini Allah menjanjikan kepada ahlul Qur'an (Para pembaca Al-Qur'an yang mengamalkannya) pahala yang besar, dan Dia memberikan tambahan kepada mereka karunia yang tidak diketahui besarnya kecuali oleh Allah Subhanahu wata'ala. Sungguh beruntung orang-orang yang disifati sesuai dengan ayat tersebut.

Terkait dengan hal tersebut, Imam Qatadah rahimahullah berkata: "Mutharrif, jika membaca ayat ini, berkata: 'ini adalah ayat para qari.'" (Tafsir Ibnu Katsir III/554).

Imam Al-Qurthubi berkata tentang ayat di atas: "Ini adalah ayat para qari yang mengamalkan (isinya) dan memahaminya." (Tafsir Al-Qurthubi XIV/345).


3. Dapat Menjadikan Hati Lebih Tenteram

اَلَّذِیْنَ اٰمَنُوْا وَ تَطْمَىٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِؕ-اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىٕنُّ الْقُلُوْبُؕ(۲۸ 

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi Tenteram."

Al Quran ini bisa membuat hati si pembaca menjadi tentram. Penting bagi setiap muslim ketika dihantui rasa cemas, takut dan sedih untuk banyak-banyak mengingat Allah salah satu di antaranya yang paling mujarab adalah dengan membaca Al Quran ini. Membaca al-Qur’an termasuk juga di dalamnya zikrullah ini.


4. Memperoleh pahala yang berlipatganda

Ibnu Mas'ud radhiallahu anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

من قرأ حرفا من كتاب الله فله حسنة والحسنة بعشر أمثالها لا أقول الم حرف ولكن ألف حرف ولام حرف وميم حرف

"Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an maka baginya satu pahala, dan satu pahala itu dilipatgandakan menjadi sepuuh pahala. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf." (HR. At-Tirmidzi no.29).

5. Penyakit Bisa Sembuh dengan Membaca Al Quran

Ketika sakit sudah semestinya sebagai umat muslim untuk mencari obat penawarnya. Di antara obat yang manjur adalah dengan membaca Al Quran. Tentu ada cara tersendiri seperti dengan membaca Al Quran lalu ditiupkan ke air kemudian diminum.


6. Mendapatkan syafaat pada hari kiamat

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

اقرأوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعا لأ صحابه 

"Bacalah Al-Qur'an, sesungguhnya ia pada hari kiamat akan datang memberi syafaat kepada pembacanya." [HR. Muslim (No.804) dari Abu Umamah].


7. Memperoleh Kemuliaan

Orang yang membaca Al Quran akan memperoleh kemuliaan. Bagi seorang muslim yang juga menghafalkannya, memahami isi dari kandungan Al Quran serta mengamalkannya kelak dapat rahmat untuk memakaikan mahkota kepada kedua orang tuanya.


8. Sebagai kebaikan bagi pembacanya

Hal ini berlaku baik bagi yang sudah mahir maupun yang masih terbata-bata. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

الماهر بالقرآن مع السفرة الكرام البررة، والذي يقرأ القرآن ويتتعتع فيه وهو عليه شاق، له أجران 

"Orang yang mahir membaca Al-Qur'an maka dia bersama-sama dengan malaikat yang mulia dan taat, sedangkan yang membaca Al-Qur'an dengan terbata-bata dan merasakan kesulitan maka baginya dua pahala." [HR. Muslim (no.798) dari Aisyah].


9. Pencapaian anugerah yang lebih baik daripada harta dunia

Uqbah bin Amir radhiallahu anhu berkata:

 خَرَجَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ وَنَحْنُ في الصُّفَّةِ، فَقالَ: أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَومٍ إلى بُطْحَانَ، أَوْ إلى العَقِيقِ، فَيَأْتِيَ منه بنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ في غيرِ إثْمٍ، وَلَا قَطْعِ رَحِمٍ؟ فَقُلْنَا: يا رَسولَ اللهِ، نُحِبُّ ذلكَ، قالَ: أَفلا يَغْدُو أَحَدُكُمْ إلى المَسْجِدِ فَيَعْلَمُ، أَوْ يَقْرَأُ آيَتَيْنِ مِن كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، خَيْرٌ له مِن نَاقَتَيْنِ، وَثَلَاثٌ خَيْرٌ له مِن ثَلَاثٍ، وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ له مِن أَرْبَعٍ، وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ الإبِلِ 

"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam keluar dan kami berada di Shuffah saat itu, lalu beliau bersabda: 'Siapa diantara kalian yang suka setiap hari pergi ke lembah Buth-han atau lembah Aqiq kemudian pulang membawa dua unta yang gemuk tanpa berbuat dosa dan tanpa memutuskan hubungan silaturahim?'

Kami menjawab: 'Wahai Rasulullah, kami menginginkan hal tersebut.'

Beliau bersabda:'Tidakkah salah satu diantara kalian pergi ke masjid kemudian mempelajari atau membaca dua ayat dari kitabullah sebab hal itu lebih baik baginya daripada mendapatkan dua unta, tiga ayat lebih baik daripada 3 unta, 4 ayat lebih baik daripada 4 unta, dan dari sekian jumlah ayat maka itu lebih baik daripada sekian jumlah unta.'" [HR. Muslim (no.803) dan Ibnu Hibban (no.115)].


Keteguhan Imam Ahmad bin Hanbal tentang Kebenaran

Keteguhan Imam Ahmad bin Hanbal tentang Kebenaran



Sisi lain dari Imam Ahmad yang diabaikan. Imam Ahmad dengan lantang mengatakan bahwa Al Qur’an adalah kalamullah.

Beliau tahu kok kalau khalifah pada masanya mengatakan, meyakini dan bahkan memaksa masyarakat agar mengatakan bahwa Al Qur’an adalah makhluk. Bahkan beliau dianggap provokator atau biang kerok atau pembangkang sehingga beliau ditangkap, dipenjara dan dicambuk, agar menuruti kemauan sang khalifah.

Namun beliau tetap lantang mengatakan kebenaran Al Qur’an adalah kalamullah dan dengan tegas membantah semua dalil dan pendalilan guru spiritual sang khalifah Ibnu Abi Duad. Bahkan di depan sang khalifah Imam Ahmad mengatakan bahwa guru spiritual sang Khalifah hanya bisa blegak bleguk bila diajak beradu argumentasi.

Di saat yang sama, beliau juga dengan tegas menentang upaya penyelesaian kelaliman sang Khalifah dengan jalur kekerasan apalagi pemberontakan, demi menjaga nyawa banyak orang agar tidak tertumpahkan oleh kaki tangan sang Khalifah yang dikenal bengis lagi sadis.

Beliau tetap pada keyakinan bahwa selama masih ada yang menyuarakan kebenaran niscaya Allah Taala akan menurunkan pertolongan dan menyelamatkan agama-Nya.

Beliau menentang upaya pemberontakan dan juga menentang kesesatan yang dipropagandakan sang Khalifah.

Beliau tidak pilih kasih, pandang bulu dan “terkesan” menerima pesanan sang khalifah yaitu hanya lantang menentang pemberontak namun bungkam tentang kesesatan sang Khalifah yang sedang diusahakan agar legal diterima semua lapisan masyarakat .

Semoga kelak Allah Taala berkenan menyatukan kita dengan Imam Ahmad Di dapam surga-Nya. Amiin...

***

Oleh : Ustaz Dr. Muhammad Arifin Badri

Penggunaan kata al a'dzab dan al ba's dalam Alquran

Penggunaan kata al a'dzab dan al ba's dalam Alquran

 


■Penggunaan kata al a'dzab/العذاب dan al ba's/البأس dalam Alquran.


●الباس Bermakna Siksaan

(وَكَم مِّن قَرۡیَةٍ أَهۡلَكۡنَـٰهَا فَجَاۤءَهَا بَأۡسُنَا بَیَـٰتًا أَوۡ هُمۡ قَاۤىِٕلُونَ)

"Betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan, siksaan Kami datang (menimpa penduduk) nya pada malam hari, atau pada saat mereka beristirahat pada siang hari." (QS;7:4)


قَیِّمࣰا لِّیُنذِرَ بَأۡسࣰا شَدِیدࣰا مِّن لَّدُنۡهُ وَیُبَشِّرَ ٱلۡمُؤۡمِنِینَ ٱلَّذِینَ یَعۡمَلُونَ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أَنَّ لَهُمۡ أَجۡرًا حَسَنࣰا)

"Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik," QS 18:2


Namun dalam bahasa arab kata البأس memiliki makna yg lebih luas.

Yakni : bisa perang, siksaan atau bencana.


●الباس Bermakna Perang:

(۞ قَدۡ یَعۡلَمُ ٱللَّهُ ٱلۡمُعَوِّقِینَ مِنكُمۡ وَٱلۡقَاۤىِٕلِینَ لِإِخۡوَ ٰ⁠نِهِمۡ هَلُمَّ إِلَیۡنَاۖ وَلَا یَأۡتُونَ ٱلۡبَأۡسَ إِلَّا قَلِیلًا)

"Sungguh, Allah mengetahui orang-orang yang menghalang-halangi di antara kamu dan orang yang berkata kepada saudara-saudaranya, “Marilah bersama kami.” Tetapi mereka datang berperang hanya sebentar" (QS 33:18)


●الباس Bermakna Siksaan

(قَیِّمࣰا لِّیُنذِرَ بَأۡسࣰا شَدِیدࣰا مِّن لَّدُنۡهُ وَیُبَشِّرَ ٱلۡمُؤۡمِنِینَ ٱلَّذِینَ یَعۡمَلُونَ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أَنَّ لَهُمۡ أَجۡرًا حَسَنࣰا)قَیِّمࣰا لِّیُنذِرَ بَأۡسࣰا شَدِیدࣰا مِّن لَّدُنۡهُ وَیُبَشِّرَ ٱلۡمُؤۡمِنِینَ ٱلَّذِینَ یَعۡمَلُونَ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أَنَّ لَهُمۡ أَجۡرًا حَسَنࣰا)

"Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik," (QS 18:2)

"Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik," (QS 18:2)


●الباس Bermakna Adzab

(یَـٰقَوۡمِ لَكُمُ ٱلۡمُلۡكُ ٱلۡیَوۡمَ ظَـٰهِرِینَ فِی ٱلۡأَرۡضِ فَمَن یَنصُرُنَا مِنۢ بَأۡسِ ٱللَّهِ إِن جَاۤءَنَاۚ قَالَ فِرۡعَوۡنُ مَاۤ أُرِیكُمۡ إِلَّا مَاۤ أَرَىٰ وَمَاۤ أَهۡدِیكُمۡ إِلَّا سَبِیلَ ٱلرَّشَادِ)

"Wahai kaumku! Pada hari ini kerajaan ada padamu dengan berkuasa di bumi, tetapi siapa yang akan menolong kita dari azab Allah jika (azab itu) menimpa kita?” Fir‘aun berkata, “Aku hanya mengemukakan kepadamu, apa yang aku pandang baik; dan aku hanya menunjukkan kepadamu jalan yang benar.” QS 40:29


●الباس Bermakna Kesulitan/Kemelaratan, Penderitaan, -dalam- Masa Peperangan

(۞ لَّیۡسَ ٱلۡبِرَّ أَن تُوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمۡ قِبَلَ ٱلۡمَشۡرِقِ وَٱلۡمَغۡرِبِ وَلَـٰكِنَّ ٱلۡبِرَّ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡیَوۡمِ ٱلۡـَٔاخِرِ وَٱلۡمَلَـٰۤىِٕكَةِ وَٱلۡكِتَـٰبِ وَٱلنَّبِیِّـۧنَ وَءَاتَى ٱلۡمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ ذَوِی ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡیَتَـٰمَىٰ وَٱلۡمَسَـٰكِینَ وَٱبۡنَ ٱلسَّبِیلِ وَٱلسَّاۤىِٕلِینَ وَفِی ٱلرِّقَابِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلۡمُوفُونَ بِعَهۡدِهِمۡ إِذَا عَـٰهَدُوا۟ۖ وَٱلصَّـٰبِرِینَ فِی ٱلۡبَأۡسَاۤءِ وَٱلضَّرَّاۤءِ وَحِینَ ٱلۡبَأۡسِۗ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ ٱلَّذِینَ صَدَقُوا۟ۖ وَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمُ ٱلۡمُتَّقُونَ)


Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. QS 2 : 177


Wallahu'alam

Semoga bermanfaat.

***

Oleh : Ustaz Abdul Aziz Abdur Rauf

Murattal Surat Al-Ahzab ayat 38 - 48

Murattal Surat Al-Ahzab ayat 38 - 48

Lantunan Murattal surat Al-Ahzab ayat 38 - 48
Oleh : Akh Mujahid


Surat Al Ahzab Ayat 38
Tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku,

Surat Al Ahzab Ayat 39
(yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan.

Surat Al Ahzab Ayat 40
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Surat Al Ahzab Ayat 41
Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.

Surat Al Ahzab Ayat 42
Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.

Surat Al Ahzab Ayat 43
Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.

Surat Al Ahzab Ayat 44
Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah: Salam; dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka.

Surat Al Ahzab Ayat 45
Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gemgira dan pemberi peringatan,

Surat Al Ahzab Ayat 46
dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi.

Surat Al Ahzab Ayat 47
Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah.

Surat Al Ahzab Ayat 48
Dan janganlah kamu menuruti orang-orang yang kafir dan orang-orang munafik itu, janganlah kamu hiraukan gangguan mereka dan bertawakkallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pelindung.